Prodi S1 Administrasi Publik Mengadakan Pelatihan Hospitality Bagi Pengelola Wisata di Desa Sekapuk, Gresik dalam Mendukung ASEAN Village Network (AVN)
Category : Berita
Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi S-1 Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hang Tuah yang terdiri dari dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan mengadakan pelatihan sekaligus simulasi mengenai hospitality di Kebun Pak Inggih (dikenal dengan sebutan KPI) di Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik. Tujuannya ialah meningkatkan pelayanan prima di dua destinasi wisata unggulan Desa Sekapuk yaitu KPI dan Setigi (Selo Tirto Giri) sebagai bentuk dukungan atas terpilihnya Desa Sekapuk dalam Asean Village Network (AVN) Tahun 2023.
Salah satu destinasi wisata Desa Sekapuk yaitu KPI merupakan agrowisata yang memiliki penginapan yang didesain seperti Cottage dengan nuansa nusantara di tengah kebun yang dikelilingi oleh berbagai jenis flora yang juga dijadikan eduwisata. Dari penelusuran Tim Penmas sebelumya diketahui bahwa KPI menjadi salah satu sumber APBDes dari Desa Sekapuk yang dikenal dengan sebutan Desa Milyarder. Pembangunan KPI menelan biaya lebih dari Rp. 5 Milyar yang sekaligus menjadi kebanggaan warga Desa setempat yang sebelum 2017 berstatus desa terbelakang berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM). Dengan pendapatan desa sebesar Rp. 5-7 Milyar tiap tahun menjadikan Desa Sekapuk melebihi Desa lain di Indonesia, yang rata-rata memiliki PAD ratusan juta rupiah. Sebagian pendapatan desa itulah yang kemudian digunakan untuk membangun tempat wisata KPI dan Setigi.
Tim Penmas yang digawangi oleh Deasy Arieffiani, S.IP., M.Si, Dewi Casmiwati, S.IP., M.Si., Ph.D, Dr. Elli Setiyo Wahyuni, S.Pd., M.Pd dan M. Husni Thamrin, S.AP., M.KP diterima dengan baik oleh pengelola wisata KPI dan Setigi serta Kader PKK yang tergabung dalam paguyuban Dapur Mbok Inggih yang mengelola UMKM di Desa Sekapuk. Seluruh peserta sangat antusias mengikuti pelatihan yang diadakan di Café KPI. Peserta dengan aktif menjawab setiap pertanyaan yang diberikan, mengikuti instruksi ketika dilakukan simulasi mengenai pelayanan serta menerima masukan guna perbaikan. Hal ini semata-mata karena mereka menginginkan adanya peningkatan pelayanan yang semakin baik di KPI dan Setigi yang membawa kepada kemajuan Desa Sekapuk sebagai desa terpilih yang mewakili Indonesa dalam AVN (Asean Village Network) Tahun 2023, yakni jaringan Desa Se-ASEAN dengan potensi andalannya Wisata Desa.
Pelatihan dengan tema hospitality yang dilakukan Tim Penmas S-1 Administrasi Publik FISIP Universitas Hang Tuah ini dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama, Melakukan survei untuk mengetahui permasalahan yang ada di KPI dan Setigi. Kedua Melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan Perangkat Desa dan Pengelola Wisata, Ketiga Mengundang pengelola wisata di KPI dan Setigi dan Kader PKK (Dapur Mbok Inggih). Keempat Sharing Session mengenai pelayanan dengan para pengelola wisata, Kelima Memberikan penjelasan tentang hospitality yang secara sederhana dimaknai keramahtamahan dan peningkatan pelayanan prima guna menuju Desa Wisata bertaraf internasional. Keenam Melakukan simulasi dan contoh pelayanan yang baik, mulai dari standar minimal pelayanan sebagai Receptionist, Housekeeping, Pramusaji dan Tukang Parkir, Petugas Loket sampai dengan Tour Guide/ Pramuwisata. Ketujuh Memberikan masukan mengenai sarana dan prasarana yang belum ada di tempat wisata.
Guna melengkapi peserta pelatihan tersebut, Tim Penmas juga sudah menyusun Standar Operating Procedure (SOP) berbentuk Buku Saku dan akan diserahkan kepada pengelola wisata di KPI dan Setigi. Isi SOP meliputi semua standar pelayanan dari semua peran yang dilakukan di KPI. Misalnya Layanan Kamar harus bersikap ramah dan sopan kepada tamu, mengantar tamu sampai di kamar, memastikan semua fasilitas di kamar peralatan mandi, dan remote TV dan AC dalam kondisi lengkap dan layak digunakan. Kemudian bagi pramusaji di Café KPI dan Pasar Kuliner Setigi, mengikuti SOP dengan mengucapkan salam ketika menyambut tamu, menawarkan menu, mencatat pesanan tamu, menyiapkan menu dari sisi kanan, dan seterusnya. Tim Penmas ingin memastikan bahwa materi yang diberikan dan dipraktikkan waktu pelatihan benar-benar diterapkan oleh pengelola wisata.
Ani, salah seorang peserta menyatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi pengelola wisata di KPI dan Setigi mengingat semua pegawai merupakan warga biasa asli desa Sekapuk yang sebelumnya memang tidak mengenyam pendidikan kepariwisataan. Lebih lanjut, Tim Penmas menjaga continuity dari program ini dengan melakukan monitoring dan visiting ke KPI dan Setigi sejalan dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah disepakati antara Dekan FISIP dengan Kepala Desa Sekapuk untuk waktu 5 tahun ke depan. Disamping itu, Tim Penmas akan terus menjalin komunikasi dengan pengelola wisata sebagai bentuk pendampingan pasca pelatihan dengan harapan bahwa pelatihan hospitality guna meningkatkan pelayanan prima di KPI dan Setigi tidak hanya sekedar transfer of knowledge dari sivitas akademika saja tetapi juga menjamin adanya continuity dari program-program pengabdian kepada masyarakat yang telah diberikan. (dewicasmiwati@gmail.com)